DENDY PRIMANANDI 's BLOG


     
Alhamdulillah, kembali bisa sharing dengan teman-teman dan seluruh hadirin dalam acara Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Tahun 2012 yang telah lalu.  Berikut adalah isi pidato dan pesan-pesan yang saya sampaikan :


Para tamu undangan, dan hadirin

       Permasalahan lingkugan merupakan isu yang terus terjadi dan berkembang hingga saat ini. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak, namun masalah lingkungan masih seperti bola salju yang semakin membesar seiring bertambahnya waktu dan jumlah penduduk.
     Pemanasan global (global warming) telah menjadi isu sentral beberapa tahun belakangan ini. Hal ini merupakan fenomena peningkatan temperatur bumi dari tahun ke tahun akibat akumulasi gas polutan di atmosfir yang menyelimuti bumi. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, iklim akan terus berubah menjadi ekstrim, es di kutub mencair (melting ice) yg menyebabkan permukaan laut makin meninggi, pulau-pulau kecil akan tenggelam. . .menjadi pulau hantu, karena terdapat dalam peta tapi wujudnya tak tampak.
     Gas rumah kaca (green house effect) merupakan penyebab utama terjadinya peningkatan suhu bumi yg berasal dari aktifitas antropogenik seperti transportasi dan emisi dari pabrik2. Sejak zaman revolusi industri peningkatan suhu bumi dicegah semaksimal mungkin agar tidak melebihi 2oC dalam kurun waktu 100 tahun, karena dgn peningkatan suhu sebesar 5oC,akan mampu menyebabkan dislokasi pada dasar-dasar ekosistem terhadap peradaban dan ekonomi. Seperti matinya hutan tropis,mencairnya gletser, pengasaman laut yg cepat, menurunnya produktivitas pertanian, kematian terumbu karang, dlsbg.
Read More …

My Baby Coral Reef
 
 Coral reefs are extremely important for biodiversity, providing a home to over 25% of all marine life. They are also vital for people and business. They provide nurseries for many species of commercially important fish, protection of coastal areas from storm waves, and are a significant attraction for the tourism industry.
    However, coral reefs are very fragile sensitive ecosystems that can only tolerate a narrow temperature range.
Read More …



      Kearifan lokal yang ada di Indonesia.Hutan-hutan di Indonesia yang ditebang tanpa mengikuti aturan yang berlaku, dimana hutan-hutan selain sebagai fungsi utamanya dalam menyerap karbon, juga sebagai tempat tinggal hewan-hewan endemik yang sangat terancam kepunahan spesiesnya misalnya seperti Harimau. Hal yang demikian terus berlangsung yang dapat merusak tatanan ekosistem hutan serta mengancam keberadaan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Tidak hanya para penghuni hutan, tatanan sosial budaya masyarakat adat sekitar pun menjadi turut terganggu. Dengan hilangnya hutan berarti hilang juga sumber kehidupan bagi sebagian rakyat Indonesia, karena hutan merupakan tempat mencari makanan, obat-obatan serta menjadi tumpuan hidup bagi sebagian besar rakyat khususnya yang bermukim di dekat hutan.
     Manusia perusak lingkungan masih saja berkeliaran. Sudah saatnya segenap jajaran kementerian lingkungan hidup, para polisi hutan beserta peran masyarakat di sekitar hutan dioptimalkan jangan sampai peristiwa ini terus terulang lagi dan terulang lagi.
       Coba kita tengok dan pelajari banyak suku-suku adat yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, mereka pada umumnya sudah bertindak sangat ramah lingkungan melalui kegiatan hidupnya sehari-hari, dan kita yang katanya orang kota, faktanya justru banyak yang bertindak kurang peduli terhadap lingkungan.
Kemudian aspek kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut yang termanifestasikan pada kegiatan atau aktivitas yang ramah lingkungan karena kearifan lokal itu sendiri merupakan berbagai gagasan berupa pengetahuan dan pemahaman masyarakat setempat terkait hubungan manusia dengan alam dalam mengelola sumberdaya pesisir dan laut yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, dan bernilai baik. Kearifan lokal juga menyangkut keyakinan, budaya, adat kebiasaan dan etika yang baik tentang hubungan manusia dengan alam (sumberdaya pesisir dan laut) sebagai suatu komunitas ekologis.
Read More …






      Matahari masih enggan menampakkan sinarnya. Suasana subuh pun masih diliputi dingin. Namun puluhan jukung yang dikayuh para pedagang sudah berkumpul di muara kuin. Dari sayur mayur segar, bauh-buahan dan ikan memenuhi jukung para pedagang yang kebanyakan para ibu-ibu. Tak ketinggalan juga kelotok (perahu tradisional bermesin) yang turut meramaikan dengan dagangan berupa makanan khas Banjar bahkan barang kelontongan.
      Celoteh ramai para pedagang yang saling sapa seraya menawarkan dagangannya memecah suasana setiap pagi di muara kuin. Itulah salah satu budaya masyarakat Banjar yang masih terus dilakoni. Dan sebagai objek wisata, Pasar Terapung Muara Kuin menjadi ikon Kalimantan Selatan yang sudah terkenal di pelosok negeri. Kegiatan di pasar terapung dimulai pagi hari sebelum matahari terbit antara pukul 05.30 – 08.00 Wita. Dengan perahu kelotok dari Kota Banjarmasin dapat dicapai sekitar 30 menit. Wisatawan harus datang pagi-pagi untuk dapat melihat kesibukan Pasar Terapung ini. Begitu uniknya kegiatan di pasar terapung yang berada di persimpangan antara sungai Kuin dan sungai Barito ini menjadikannya sebagai Primadona wisata Kalimantan Selatan.
      Memang pasar terapung tak hanya bisa didapati di Muara Kuin saja. Di Lok Baintan kecamatan sungai Tabuk Kabupaten Banjar, juga ada pasar terapung Lok Baintan. Di pasar terapung yang satu, wisatawan tidak perlu bangun terlalu pagi. Karena kegiatan transaksi pasar diatas sungai menggunakan jukung bisa dilihat antar pukul 07.30-09.00 Wita. Berada di kawasan hulu Sungai Martapura yang tidak sedalam dan tidak selebar Sungai Barito, eksotika budaya sungai terasa mengalir indah layaknya aliran sungai yang mengikuti kegiatan para pedagang tradisional ini. Pasar Terapung yang terletak di kecamatan Sungai Tabuk ini, pelaku pasarnya berasal dari Pamakuan, Sungai Tapang, Lok Baintan, dan sungai Tabuk sendiri. Karena transaksinya sambil melaju, pasar terapung semakin siang semakin jauh ke hilir. Eksotika lainnya, semua petani dan pedagang-nya memakai tanggui. Tanggui adalah topi besar dari daun rumbia khas Kalimantan Selatan.
      Untuk menuju obyek wisata Pasar Terapung Lok Baintan yang baru muncul atau diketahui khalayak luar daerah pada decade 1990-an itu, bisa melalui jalan darat dari Banjarmasin ke arah sungai Tabuk, melewati Jalan Martapura Lama/jalan Veteran. Kalau jalan darat, bisa naik taksi atau angkutan pedesaan jurusan Sungai Tabuk-Banjarmasin ataupun ojek. Bila naik mobil pribadi atau carter, maka disekitar jalan veteran kilometer 11 harus turun dan naik ojek lagi menuju lokasi pinggir sungai Martapura tempat aktivitas pasar terapung tersebut. Selain jalan darat, wisatawan juga bisa menggunakan angkutan sungai, seperti naik kelotok (perahu bermotor kecil) dengan rupa-rupa ukuran dari isi sekitar delapan orang hingga 14 orang.



The Uniqueness of Floating Market

      The sun is still hiding and the morning is still cold. However, tens of jukungs are gathered in Muara Kuin.
      Fresh vegetables, fruits, and fish are in the jukungs. Kelotok (tradisional engine boat) are milling around, cheering the morning and offering traditional Banjar food, even other things needed for the daily life. Most of the traders are dominated by women.
      Traders greet each others while offering what they have in their jukungs, expecting others will buy them. That’s one of the culture and life style of Banjar people which still exist until today. And as a tourist attraction, floating market is the icon of tourism in South Kalimantan. It is well known to all over the country. The floating market begins early before the sunrise, abaout 5.30-08.00 am. The traders do not offer their goods. It takes 30 minutes from Banjarmasin to floating market. The tourist must wake up early in the morning to see the busy of this market. For its uniqueness, the floating market is the prime tourist attraction in South Kalimantan.
      The floating market in Muara Kuin is not the only floating market in South Kalimantan. The other floating market is located in Lok Baintan, Sungai Tabuk district or it is more popular as “Lok Baintan” floating market. Those who want to see it do not necessarily wake up early because it begins at 7.30-09.00am.
      Barito river, the exotic culture of river is in the air as we watch th activity in this floating market. The traders come from Pamakuan, Sungai Tapang, Lok Baintan, and Sungai Tabuk. The transaction is quite different because they do it while their jukung are carried by the river. The other uniqueness is that most of them are wearing ‘tanggui’ (traditional hat made of straw of south kalimantan).
Lok Baintan floating market was firstly known to public in 1990s. We have two alternatives to get there: by public transportation from Banjarmasin to Sungai Tabuk using taxi, car, and by kelotok with 8-14 passengers
Read More …


Indonesia dengan berbagai suku bangsa mempunyai keanekaragaman kearifan lokal, kearifan  tradisional, dan budaya yang didalamnya terkandung nilai-nilai etik dan moral, serta norma-norma yang sangat mengedepankan pelestarian fungsi lingkungan. Nilai-nilai tersebut menyatu dalam kehidupan masyarakat setempat, menjadi pedoman dalam berperilaku dan berinteraksi dengan alam, memberi landasan yang kuat bagi pengelolaan lingkungan hidup, menjadikan hubungan antara manusia dengan alam menjadi lebih selaras dan harmoni sebagaimana di tunjukkan dalam pandangan manusia pada fase pertama evolusi hubungan manusia dengan alam, yaitu pan cosmism (Hadi, 2009: 23). Pada saat itu kondisi alam dengan berbagai unsur sumberdayanya dapat terpelihara dan terjaga keseimbangannya, sehingga alam benar-benar berfungsi mendukung kehidupan manusia atau masyarakat di sekitarnya.
     Kearifan lokal yang sebenarnya merupakan modal sosial tersebut, dalam perspektif pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan kiranya penting untuk digali, dikaji dan ditempatkan pada posisi strategis untuk dikembangkan, menuju pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan kearah yang lebih baik.
      Nenek moyang kita sebenarnya telah mewariskan berbagai macam kearifan tradisional yang berfungsi mencegah kerusakan lingkungan, baik sumberdaya lahan, hutan, maupun air. Tradisi subak, sasi, zoning, karuhun, leuweung, masih banyak tradisi lain yang arif lingkungan, seperti nyabuk gunung, bersih desa dan susuk wangan di Jawa Tengah, Tri Hita Karana dan tenget di Bali, wetu alam di Lombok Tengah; semuanya merupakan kearifan lokal yang merupakan kekayaan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan mampu mempertebal kepaduan sosial warga masyarakat, serta secara empiris mampu mencegah terjadinya kerusakan lingkungan.
     Sayangnya tradisi-tradisi tersebut saat ini sudah mulai pudar sebagai akibat penetrasi budaya modernisme yang sulit dihindarkan.
    Pengelolaan lingkugan hidup yang pada hakekatnya adalah bagaimana melakukan upaya agar kualitas kehidupan manusia dan kualitas lingkungan semakin baik, harus dilakukan dengan memperhatikan potensi sumberdaya sosial seperti kearifan lingkungan tradisional, dengan tujuan pokok untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Salah satu komponen lingkungan yang sangat esensial bagi kehidupan manusia adalah“air”. Air sangat dibutuhkan untuk mendukung kehidupan manusia dan makluk hidup lain. Kekurangan air manusia, hewan, dan tumbuhan akan terganggu pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitasnya, bahkan akan mati (Manik, 2009: 130-131). Air dimanfaatkan untuk berbagai sektor ekonomi, baik rumah tangga, pertanian, industri, infrastruktur, transportasi maupun rekreasi dan jasa (Suparmoko, 2008:158). Begitu pentingnya air bagi kehidupan, maka oleh Pindar (dalam Kodoatie & Sjarief, 2010:1) dikatakan bahwa ”Water is the best of allthings.” Namun seiring dengan semakin tingginya tingkat kerusakan hutan, ketersediaan air saat ini secara umum dirasakan semakin berkurang, sedangkan kebutuhan air semakin meningkat. Di sisi lain penanganan masalah kerusakan sumberdaya hutan dan air melalui jalur-jalur formal, sering tidak mampu menyelesaikan masalah sampai pada akar permasalahannya, sehingga kondisi lingkungan tidak semakin baik, tetapi sebaliknya justru semakin memburuk. Hutan terus saja mengalami kerusakan yang tercermin dengan terus menyusutnya vegetasi penutup tanah (Arsyad & Rustiadi, 2008:95), alih fungsi lahan hutan terus terjadi, perambahan hutan terus berlangsung, pohon-pohon pelindung sumber- sumber air ditebangi, sehingga peresapan air kedalam tanah terganggu, debit air pada mata air terganggu, bahkan tidak sedikit mata air yang mati. Kekurangan air dirasakan terutama pada musim kemarau, yang sering memicu terjadinya konflik antar pengguna air, baik antar wilayah hulu dengan hilir, antar sektor, dan antar kelompok petani (Arsyad & Rustiadi, 2008:95-96).
      Salah satu penyebab kegagalan penanganan masalah tersebut adalah diabaikannya kearifan-kearifan lokal. Selama ini kearifan lokal yang sering diartikan sebagai kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) atau kecerdasan setempat (local genius) (Purba, 2005:81), dibeberapa tempat dan pada beberapa kasus (pengusahaan hutan misalnya) sering dianggap menghambat pembangunan. Bahkan dengan gencarnya pembangunan yang menggunakan teknologi tinggi dan cenderung eksploitatif, dan kuatnya pengaruh budaya modernisme, seringkali mengakibatkan semakin pudarnya penghayatan nilai-nilai budaya tradisional disatu sisi; namun disisi lain diduga masih terdapat kearifan-kearifan lokal yang mampu mempertahankan eksistensinya, mampu memelihara, menjaga, dan melestarikan sumberdaya alam (baik lahan, hutan, maupun air) untuk mendukung kehidupan secara berkelanjutan.
      Kabupaten Kendal terutama wilayah Kecamatan Boja merupakan daerah pertanian produktif yang sangat membutuhkan air. Namun saat ini daerah tersebut secara umum mengalami kekurangan air, kecuali di Dusun Ngijo, Desa Purwogondo. Hal tersebut tercermin dari semakin meluasnya konflik pemanfaatan air, dan semakin banyaknya warga yang meperdalam sumur gali miliknya, karena permukaan air sumur menurun. Belum lagi jika dikaitkan dengan kebijakan ketahanan pangan; dengan UU Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan, yang ditindaklanjuti dengan PP Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan; dimanan mengatur ketahanan pangan yang mencakup aspek ketersediaan, cadangan, penganekaragaman, pencegahan, dan penanggulanganmasalah pangan, peran pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat, dan pengembangan sumberdaya manusia. Bahkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ; Pasal 11 ayat (3) mengatakan bahwa Ketahanan Pangan merupakan salah satu urusan yang wajib diselenggarakan oleh pemerintah daerah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Kemudian muncul Perpres RI Nomor 83 Tahun 2006 tentang Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan (DKP), Pasal 2 mengatakan DKP bertugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional; dan pada Pasal 7 dan 10 mengarahkan pembentukan DKP Propinsi dan Kabupaten/Kota. Diperkuat lagi PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, di mana disarankan pembentukan Badan Ketahanan Pangan atau Unit Struktural yang berbentuk kantor atau badan. Untuk mewujudkan ketersediaan, cadangan, dan peng-anekaragaman pangan, maka dalam proses produksi, ketersediaan air menjadi bagian integral yang tidak dapat terpisahkan dan ketersediannya harus memadai.
      Ketersediaan air ini juga sangat dibutuhkan di daerah Kabupaten Kendal, terutama di wilayah Kecamatan Boja, Desa Purwogondo dan sekitarnya untuk berbagai kepentingan. Namun masalahnya adalah ketersediaan air yang semakin berkurang. Dari 10 (sepuluh) mata air yang ada di Desa Purwogondo, 9 (sembilan) diantaranya debit airnya cukup fluktuatif ; dan hanya 1 (satu) mata air yang debit airnya besar dan ajeg, yaitu Tuk Serco. Hal tersebut terkait dengan keberadaan kearifan lokal yang memelihara, menjaga dan melestarikan mata air.
   

Indonesia as a country that has a Green Culture Local Wisdom

     
     Indonesia with a diverse range of ethnic groups have local knowledge, traditional wisdom, and culture in which there are values ​​of ethics and morals, and norms that is promoting environmental conservation. Values ​​are integrated in the life of the local community, a guide to behave and interact with nature, provide a firm basis for the management of the environment, making the relationship between man and nature become more in tune and harmony, as we show in the view of the first phase of the evolution of human relationships man and nature, the pan cosmism (Hadi, 2009: 23). At that time the various elements of nature with its resources can be preserved and maintained its balance, so that nature really works to support human life or the surrounding community.
     
Local knowledge is actually a social capital, in the perspective of environmentally sustainable development it is important to be explored, examined and placed in a strategic position to be developed, to the management of natural resources and the environment for the better.
 
Our ancestors have bequeathed actually various traditional wisdom which prevents damage to the environment, both land resources, forests, and water. Subak tradition, SASI, zoning, ancestor, Leuweung, there are many other traditions are environmentally sensitive, such as mountain nyabuk, clean and implant Wangan village in Central Java, Tri Hita Karana and Tenget in Bali, Wetu nature in Central Lombok; everything is local wisdom which is a cultural richness that grow and thrive in the community, and is able to strengthen social cohesion citizens, as well as empirically able to prevent environmental damage.
   
Unfortunately these traditions is starting to fade as a result of penetration of cultural modernism that are difficult to avoid.
    
Management of environmental life essentially is how to make an effort so that the quality of human life and environmental quality is getting better, should be done with regard to the potential of social resources such as traditional environmental knowledge, with the principal objective to ensure its survival. One component of the environment is essential for human life is "water". Water is necessary to sustain human life and other living beings. Water shortages man, animals, and plants will be disrupted growth, health, and productivity, even to die (Manik, 2009: 130-131). Water is used for a variety of economic sectors, both domestic, agricultural, industrial, infrastructure, transport and leisure and services (Suparmoko, 2008:158). Once the importance of water for life, then by Pindar (in Kodoatie & Sjarief, 2010:1) said that "Water is the best of allthings." But along with the high rate of deforestation, water availability is now generally felt less and less, while the increasing water demand. On the other hand the handling problems and water damage to forest resources through formal channels, often are not able to resolve the problem to the root of the problem, so that the environmental conditions are not getting better, but instead they got worse. Forest continues to experience damage as reflected by continued shrinking of vegetation ground cover (Arsyad & Rustiadi, 2008:95), the conversion of forest land continues, forest encroachment continues, protective trees cut down water sources, so the water infiltration into the soil disturbed, the water discharge at springs disturbed, even some die springs. Water shortage is felt especially in the dry season, which often lead to conflicts between water users, both upstream and downstream between regions, between sectors, and between groups of farmers (Arsyad & Rustiadi, 2008:95-96).
   
One of the causes of the failure of handling the problem is ignorance of local wisdom. During the local knowledge which is often interpreted as a local policy (local wisdom), local knowledge (local knowledge) or local intelligence (local genius) (Purba, 2005:81), in some places and in some cases (eg forest management) is often considered to inhibit development. Even with the vigorous development of high technology and tend to be exploitative, and the strong cultural influence of modernism, often resulting in the fading appreciation of the values ​​of traditional culture on the one hand, and yet on the other hand there are still suspected local wisdom that is able to maintain its existence, able to preserve, maintain , and conserve natural resources (whether land, forest, and water) to support sustainable living.
   
Kendal especially the sub Boja a highly productive agricultural area in need of water. But this time the area generally have water shortage, except in Ngijo Hamlet, Village Purwogondo. This is reflected in the ever-expanding water use conflicts, and the increasing number of residents who dug his meperdalam, because the well water level decreases. Not to mention if it is associated with food security policies; with Law No. 7 of 1996 on Food, which is followed up by Government Regulation No. 68 Year 2002 on food security; where N set of food security that includes the availability, backup, diversification, prevention, and penanggulanganmasalah food, the role of central and local government, and society, and human resource development. Even Law. 32 Year 2004 on Regional Government, Article 11 paragraph (3) says that food security is one of the matters that must be held by the provincial government and the local government district / city. Then came the Presidential Decree No. 83 Year 2006 on the Establishment of Food Security Council (DKP), Article 2 says DKP assists the President in formulating policies in order to achieve national food security, and in Article 7 and DKP 10 directs the formation of provincial and district / city. Reinforced PP No. 41 Year 2007 on the Organization of the Region, which recommended the establishment of the Food Security or Structural Unit in the form of an office or agency. To achieve availability, backup, and lawyer-diversity of food, then in the process of production, water availability becomes an integral part that can not be separated and the availability should be adequate.
    
Water availability is also needed in the Kendal area, especially in the District Boja, Purwogondo village and surrounding areas for a variety of interests. But the problem is the diminishing availability of water. Of 10 (ten) springs in the village Purwogondo, 9 (nine) among the discharge water is quite volatile, and only 1 (one) springs that discharge water is large and steady, the Tuk Serco. This is related to the existence of local knowledge to maintain, protect and conserve the springs.


Read More …

Telinga yang kemasukan air rasanya sakit sekali. Banyak orang tidak mengetahui cara mengeluarkan air dari telinganya. Air masuk ke telinga biasanya ketika mandi, berenang, dan segala sesuatu yang terjadi kontak dengan air. Berikut ini cara untuk mengatasinya:

1. Miringkan kepala
Jika yang kemasukan air adalah telinga kirim maka tutup telinga kanan dengan jari telunjuk tangan kanan dan miringkan kepala ke kanan. Gunakna telunjuk tangan kiri untuk meneteska.memasukka air ke dalam telinga kiri dan ketika sudah terasa masuk ke bagian dalam segera miringkan kepala ke kiri agar air yang ada di lubang telinga kita bisa keluar semua. Ulangi cara ini jika belum berhasil.

2. Meloncat-loncat
Dengan cara meloncat-loncat, seperti main skipping. Pada saat meloncat gunakan telapak kaki, kalau sudah melakukan pendaratan gunakan tumit, itu supaya air yang masujk kedalam telingakita langsung keluar.(dwi/berbagai sumber)
Read More …




Nama                : Dendy Primanandi (Nanang Banjar 2011)
Alamat               : Jl. Kacapiring 3 No. 13, Banjarmasin
Pekerjaan          : Mahasiswa Teknik Lingkungan Unlam
No. Telpon        : 08981182011
Tema Komentar : Tropi ADIPURA semakin jauh dari Kota Banjarmasin


    Program ADIPURA adalah salah satu  program yang direncanakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup untuk membantu Pemerintah Daerah, dalam hal ini Kota dan Kabupaten serta Propinsi, meningkatkan kemampuannya dalam pengelolaan lingkungan hidup di daerahnya.
Read More …


Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon

      Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon yang dicanangkan oleh Bapak Presiden kita SBY telah disebarluaskan ke seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Gerakan Penanaman ini merupakan program dalam rangka mendukung "Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim" serta menjaga kawasan dalam memenuhi resapan air.
      Tahukah kita apa fungsi dari pohon-pohon tersebut, bukankah sudah semestinya baik tanaman ataupun pohon itu berfungsi sebagai penyerap karbon dan suplai oksigen ?! Memangnya apa sih kelebihan pohon-pohon tersebut ?!
      Nanem pohon untuk mengurangi dampak “pemanasan global”..? SUPER EFEKTIF! Kita lihat disini bukan kuantitas pohon yang ditanam, tapi kualitas dan maintenance dari penanaman pohon itu sendiri. Misalnya, mau jalanan adem tapi nanemnya pohon pisang, yang ada malah jadi nambah macett jalanannya, soalnya orang-orang pada berebut tuh pada mau metik pisangnya hehehe. . . :D Nah tapi kalo misalnya dijalan besar (khususnya perkotaan) mau ditanem pohon, tanemlah pohon-pohon yang emang banyak manfaatnya seperti pohon-pohon ini.
      Kita mulai dari pohon Trembesi dulu. Nama latin dari pohon ini adalah Samanea Saman dimana pohon ini mampu hidup sampai ratusan tahun. Tingginya dapat mencapai 35 meter. Bentuknya yang berkanopi seperti payung kerap menjadi peneduh di halaman sebuah bangunan. Nggak heran kan, kalau kita lagi kunjungan wisata ke Istana Negara, suasananya begitu teduh dan asri.
     Trembesi yang menghisap CO2 berton-ton dalam setahun. Menurut penelitian Endes N.Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida dalam setahun. Penyerapan ini bahkan lebih banyak dari dua kali lipat dari bambu yang menyerap karbondioksida 12 ton per tahun. Apalagi, dibandingkan beringin yang “hanya” menyerap 500kg karbondioksida. Itu baru satu pohon loh! Gimana kalau banyak pohon..mantapp kan jadinyaa (Rain Tree). Pohon ini aslinya hidup di Amerika Selatan dan sekarang secara natural juga hidup dalam cuaca tropis. Secara natural bisa mencapai pertumbuhan sampai ketinggian 25 meter. Disebut Rain Tree karen aair yang sering menetes dari tajuknya yang disebabkan kemmapuannya menyerap air tanah yang kuat. Daunnya juga sangat sensitif terhadap cahaya dan menutup secara bersamaan dalam cuaca mendung (ataupin gelap) sehingga air hujan dapat menyentuh tanah langsung melewati lebatnya kanopi pohon ini. Rerumputan juga berwarna lebih hijau dibawah pohon hujan dibandingkan dengan rerumputan disekelilingnya.
      Disamping semua keunggulan pohon trembesi tersebut, masih ada pro kontra terhadap penanamannya. Yang pertama karena kemampuan pohon trembesi menyerap air tanah yang sangat kuat sehingga ditakutkan malah akan mengurangi ketersediaan air tanah. Yang kedua karena tanaman yang hidup dibawah pohon trembesi tidak akan dapat bertahan karena perindang yang cukup lebat sehingga tanaman dibawahnya tidak akan mendapat cahaya matahari yang cukup
     Pohon berikutnya adalah Angsana dengan nama latin Pterocarpus indicus Willd. Sama dengan pohon Trembesi, pohon angsana juga berfungsi sebagai peneduh yang ditanam di pinggir-pinggir jalan kota, disamping dapat berfungsi sebagai tanaman obat yang dapat mengobati penyakit diare dan bisul.
Kalau menurut saya, asalkan pohon ini tidak ditanam secara membabi buta dan memperhatikan keragaman hayati daerah setempat maka pohon trembesi ini akan menjadi sangat bermanfaat dan memperindah pemandangan jalan-jalan kota.
     Ciri Kegiatan penanaman pohon harus terus diterapkan oleh seluruh kota di Indonesia sesuai dengan “Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon” yang telah dicanangkan oleh Presiden SBY, “One Man One Three”.
Pohon Angsana
Coz we love earth we plant the tree
Pohon Trembesi
Pohon Trembesi
Pohon Angsana




Read More …

Ruang-ruang terbuka atau ruang-ruang public ditinjau dari bentuk fisiknya dapat berupa Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan/atau Ruang Terbuka Binaan (Publik atau Privat).

Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces)
    Secara definitif, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) adalah kawasan atau areal permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi perlindungan habitat  tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan jaringan prasarana, dan atau budidaya  pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk meningkatkan kualitas lansekap kota.
    RTH (Ruang Terbuka Hijau) merupakan salah satu syarat penting dari terwujudnya suatu kota ideal. Selain fungsinya sebagai sarana rekreasi dan sosial, RTH sesungguhnya memilik banyak fungsi, seperti mengurangi polusi udara, memperbesar kuantitas penyerapan air hujan, menyimpan cadangan air, meningkatkan kualitas air tanah. Dengan adanya RTH di suatu kota, maka merupakan suatu Landmark bagi kota itu sendiri.
Read More …

Lupa dan ingat adalah dua hal yang paling sering dialami manusia sepanjang hidupnya. Dengan mengingat segala hal penting pastinya bisa membuat urusan kita lebih mudah, sebaliknya kalau sedikit-sedikit lupa dan lupa lagi, awas jadi orang yang cepat pikun.


Ada 6 cara yang bisa membantu kita menambah kemampuan mengingat. Semoga terapi berikut bisa membantu.

1. Bangun pagi dan cium rosemary.
 

Dalam sebuah penelitian tahun 2003, para psikolog meminta 144 relawan untuk melakukan serangkaian uji coba tentang ingatan jangka-panjang, cara kerja ingatan, dan uji reaksi dan perhatian. Beberapa orang melakukan tes itu di ruangan yang bebas bau, beberapa di ruangan dengan bebauan dari minyak esensi rosemary, dan sisanya bekerja dengan bebauan minya lavender.

Hasilnya, mereka yang bekerja di ruangan dengan memiliki hasil yang bagus dalam ingatan jangka panjang dan kerja ingatan dibandingkan dengan yang bekerja di ruangan tanpa bebauan, sementara yang bekerja di ruangan beraroma lavender lebih jelek dalam hal kerja ingatan. Lebih jauh, mereka yang bekerja di ruangan beraroma rosemary merasa lebih terjaga dibandingkan dengan mereka yang bekerja di ruangan kontrol (tanpa bebauan). Nah, yang bekerja di ruangan beraroma lavender ternyata lebih merasa mengantuk.

Wah, rupanya lavender memang bagus untuk mengusir nyamuk. Tapi efek sampingnya bisa membuat kita lebih suka tidur.


2. Makanan untuk berpikir
 
Untuk menjaga ingatan tetap muda meski otak mulai menua, ilmuwan menyarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti blueberry, apel, pisang, sayuran berwarna hijau tua, bawang, dan wortel.

Antioksidan merupakan molekul yang dengan mudah mengikat dan menetralkan elektron yang disebut dengan “radikal bebas” yang berkeliaran secara bebas di aliran darah. Radikal bebas ini bertambah seiring usia dan bisa membunuh otak.

Yang kedua, sebagian besar otak terbuat dari lemak sehat, termasuk yang paling penting adalah omega-3. Agar supaya otak bisa memperbaiki dirinya sendiri dan menjadi neuron-neuron tersambung dengan benar, kita harus memberikan makanan yang tepat buat otak. Nah, omega-3 ditemukan di banyak jenis ikan dan kacang-kacangan.


3. Kunyah permen karet


Penelitian pada tahun 2002 yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa mengunyah permen karet memberikan hasil yang lebih baik pada uji ingatan jangka-panjang dan jangka pendek dibandingkan dengan mereka yang tidak mengunyah apa-apa.

Para ilmuwan menduga, tindakan mengunyah permen karet akan menghasilkan air liur yang meningkatkan denyut jantung; atau ia mempengaruhi fungsi daerah otak yang diberi nama hippocampus yang menyebabkan tubuh melepaskan insulin sebagai persiapan untuk metabolisme makanan.


4. Permainan otak

Sebuah program yang disebut dengan Lumosity, dikembangkan dengan bantuan ilmuwan saraf dan psikolog kognisi dari Standford University dan University of California di San Francisco, secara khusus dirancang untuk orang tua yang ingin memperbaiki ingatan, konsentrasi, keterjagaan, dan bahkan mood mereka.

Tentu saja, selalu ada olahraga otak yang klasik dan murah meriah, seperti Sudoku dan teka-teki silang yang bisa ditemukan di mana saja. Latihan-latihan itu akan menggugah pengetahuan dan membantu saraf-saraf di otak saling bersambungan.

5. Tidur
Dalam skala penelitian di lab menggunakan tikus, saat tikus tidur, dua area di otak – hippocampus dan medial prefrontal cortex, area yang berkaitan dengan pengambilan ingatan dari masa lalu (baik di manusia atau tikus) – berputar menayangkan kejadian-kejadian sepanjang hari itu. Proses ini dipercaya sangat penting untuk mengonsolidasikan dan merapikan file-file ingatan-ingatan baru yang terbentuk.


6. Berjalan kaki
       Penelitian menunjukkan bahwa pusat ingatan di otak yang disebut hippocampus menyusut seiring usia. Namun penelitian pada tahun 2011 memberikan kabar bagus: orang dewasa yang beranjak tua yang rutin melakukan jalan kaki dapat mempertahankan volume hippocampus.
       Penelitian yang dipimpin oleh Arthur Kramer dari University of Illinois-Urbana Champaign itu melibatkan 60 orang dewasa berusia 55 sampai 80 tahun. Mereka melakukan jalan kaki tiga kali seminggu masing-masing selama 40 menit.
       Aktivitas yang cukup untuk meningkatkan denyut jantung mereka. Peserta lain sejumlah yang sama melakukan latihan pengencangan otot latihan beban, yoga, dan peregangan, dalam intensitas yang sama.
Setelah setahun pengencangan, anterior hippocampus peserta hilang sedikit di atas 1 persen dari volumenya, secara rata-rata. Sebaliknya, setahun latihan aerobik membuat peningkatan sekitar 2 persen pada volume anterior hippocampus, membalikkan penuaan alami hippocampus selama sekitar dua tahun.
       Ilmuwan percaya bahwa hal itu disebabkan oleh imbas latihan yang menimbulkan stres ringan yang memicu produksi faktor pertumbuhan di otak. Kemungkinan juga karena aliran darah yang lebih besar ke otak sehingga semakin banyak nutrisi dan oksigen yang dihantarkannya.
Read More …

Tidak semua orang lahir dengan otak yang jenius, yang menurut banyak orang sebagai syarat untuk berprestasi. Itu tidak berarti bahwa kemampuan otak anda yang biasa saja tidak dapat berprestasi melebihi mereka yang cerdas dan jenius. Jika Anda mau cara-cara ini dapat membawa ini mengalahkan si jenius:


1. Olahraga
Lebih dari 20% darah dan oksigen yang mengalir dalam tubuh kita, dialirkan langsung dari jantung menuju otak. Olahraga, terutama latihan kardio (jantung), secara efektif akan meningkatkan aliran darah ke otak. Olahraga yang dianjurkan adalah Yoga, dimana banyak posisi-posisi Yoga yang khusus untuk mendapatkan aliran darah dari jantung ke otak lebih cepat, dengan posisi kepala lebih rendah dari posisi jantung.

2. Hidrat
Jika Anda merasa lelah, hindari meminim minuman yang berkafein contohnya kopi. Lebih baik minum air putih, selain merupakan cara yang sangat sederhana untuk menyegarkan otot dan otak anda air putih juga mudah di dapat dan harganya terjangkau.


3. Merangsang Panca Indera
Hukum alam mengatakan ada aksi maka ada reaksi. Otak kita memiliki 2 fungsi utama, yaitu sensorik dan motorik. Meningkatkan kemampuan otak bisa dilakukan dengan memberikan rangsangan pada indera kita. Pada indera pengecap, permen papermint dipercaya bisa meningkatkan memori otak sehingga bisa menerima informasi secara efektif.


4. Kebahagiaan

Fungsi otak, terutama memori, tidak bekerja dengan baik ketika sedang stres. Jika anda tegang, kecapaian, atau sedih, kemampuan memori dan kewaspadaan anda menjadi jauh berkurang. Oleh karena itu jauhi stress. Lakukan kegiatan-kegiatan yang bisa membuat anda bahagia, bersama keluarga ataupun bersama teman-teman anda. Cara lain yang bisa dilakukan ketika kita sedang stress yaitu dengan berlatih teknik relaksasi seperti yoga, mandi air hangat, atau pijat relaksasi.


5. Cobalah dengan melakukan permainan yang berhubungan dengan daya ingat
Anda bisa mempertajam daya ingat Anda dengan melakukan permainan sederhana. Penelitian yang dilakukan pada penderita Dementia, membuktikan bahwa permainan kata-kata dan teka-teki dapat meningkatkan bahkan memulihkan kemampuan mental dan kognitif mereka. Jenis permainan yang terbaik untuk melatih kemampuan otak adalah permainan strategi, dimana dibutuhkan lebih banyak kerja otak secara konstan. Permainan seperti catur,scrabble,atau lainnya.


6. Menonton televisi
Para ahli mengindikasikan bahwa acara televisi yang bisa meningkatkan kemampuan otak adalah acara yang bisa mengajak kita untuk ikut berpikir. Misalnya adalah acara game atau kuis.


7. Menjelajah Internet
Penelitian yang dilakukan di University of California - Los Angeles membuktikan bahwa menjelajah internet (surfing) bisa merangsang otak untuk bekerja maksimal dalam membuat keputusan dengan pertimbangan-pertimbangan yang kompleks. Dan Scan Otak yang dilakukan menunjukkan bahwa lebih banyak syaraf-syaraf otak yang aktif ketika kita menjelajah internet daripada membaca buku.


8. Diet
Untuk meningkatkan kemampuan otak anda, juga dibutuhkan nutrisi untuk otak. Sumber utama nutrisi untuk otak adalah protein. Tetapi tidak secara otomatis protein bisa meningkatkan kemampuan otak, tanpa bantuan dari beberapa vitamin dan mineral penting. Misalnya Vitamin A, untuk melindungi membran otak. Vitamin B, penting untuk vitalitas dan pertumbuhan neuron. Vitamin C, sangat penting untuk peningkatan fungsi otak. Vitamin E, untuk mencegah kemunduran fungsi otak. Magnesium, untuk menjaga kelangsungan proses metabolisme neuron. Zinc, berguna untuk meningkatkan fungsi kognitif pada otak. Dan Asam Amino, diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan neurotransmitter.


9. Minyak Ikan
Para ahli gizi menyarankan kita untuk sering mengkonsumsi minyak ikan karena minyak ikan bisa membuat otak jadi cerdas. Karena minyak ikan banyak mengandung Omega-3 Fatty Acids Eicosapentaenoic Acid (EPA), dan Docosahexaenoic Acid (DHA) yang berguna untuk menjaga tingkat dopamine di otak tetap tinggi, meningkatkan pertumbuhan neuron di korteks, dan meningkatkan sirkulasi otak. Dengan kata lain, Fatty Acids membuat kerja otak menjadi efisien.
Tetapi juga perlu diketahui bahwa mengkonsumsi ikan dalam jumlah yang besar, meningkatkan resiko untuk keracunan mercury.


10. Obat alami
Asia, termasuk Indonesia terkenal dengan pengobatan alami-nya. Terdapat banyak macam obat-obatan alami yang sudah diteliti terbukti berkhasiat sebagai pemacu kerja otak dan otot, dan yang paling terkenal adalah Ginkgo Biloba dan Ginseng. Efeknya, menetralisir penyebab stress yang mempengaruhi otak, dan menghilangkan gejala stress utama yaitu rasa gelisah.


11. Belajar sesuatu yang baru
Belajar suatu bahasa asing, belajar membuat suatu kerajinan tangan, atau belajar sesuatu yang asing bagi kita sebelumnya bisa meningkatkan perkembangan otak, dan merangsang bagian-bagian otak yang sudah lama tidak digunakan ataupun belum pernah digunakan sebelumnya.


12. Jangan buang waktu


13. Jangan pernah berhenti untuk terus belajar dan mengasah kemampuan otak
Jika Anda merasa daya ingat Anda semakin melemah, Anda dapat mempertajam kembali dengan cara membiasakan diri belajar. Dalam kegiatan ini Anda bisa mengikutio perkuliahan, seminar, kursus bahasa, atau kegiatan belajar lainnyayang sifatnya mengasah otak Anda


14. Tidur yang Cukup
Read More …