DENDY PRIMANANDI 's BLOG


        Hal itu sebagian besar hanya dianggap merupakan kedok saja bagi para anggota dewan untuk berwisata ke luar negeri. Kegiatan tersebut hanyalah pemborosan, dan merupakan alasan saja untuk melakukan wisata ke luar negeri. Selain hal tersebut, studi banding ke luar negeri merupakan bentuk penghinaan intelektualitas terhadap pada akademisi Indonesia. Sepertinya tak ada lagi orang kita yang pandai di Negeri ini. Kemudian hal tersebut tentunya akan meningkatkan pemborosan energi bagi setiap individual didalalamnya, perjalanan ke luar negeri itu bukan jarak tempuh yang pendek. Berapa banyak emisi carbon yang turut disumbangkan. Sungguh tindakan yang tidak mencerminkan sikap hidup hirau hijau.
       Di era kemajuan teknologi ini, kegiatan tesebut tak lagi relevan. Internet dan kajian akademisi sudah sangat maju tersedia di berbagai jurnal international. Dan itu dapat diakses dari mana pun.
     Lebih baik dana-dana yang dikeluarkan untuk kegiatan studi banding tersebut digunakan untuk meningkatkan pemberdayaan lembaga penelitian yang tersebar di Indonesia, Kita punya banyak perguruan tinggi, pusat-pusat kajian, termasuk LIPI, Lemhannas, BPPT, dan lembaga kajian lainnya.
       Kalau ini dilakukan, tak perlu lagi yang namanya studi banding ke luar negeri, serta dapat menekan sebanyak mungkin emisis karbon yang dihasilkan.
Read More …