DENDY PRIMANANDI 's BLOG

Pandangan 1: Pembangunan versus  Lingkungan

Dalam keadaan tingkat hidup yg tinggi yg hmpir semua penduduknya tidak lagi mengenal kelaparan maupun penyakit menular yg berbahaya, kerusakan lingkungan dipandang sbg bahaya terhadap kehidupan org barat yg makmur,aman, dan menyenangkan. Untuk apa harus dibangun bendungan, apabila bendungan tersebut harus membawa risiko rusaknya lingkungan, sedangkan listrik utk pabrik dan keperluan rumah tangga serta irigasi utk produksi pertanian telah cukup. Untuk apa pula digunakan pestisida utk menaikkan lagi produksi bahan makanan dgn menanggung resiko terjadinya pencemaran lingkungan, sedangkan produksi telah melimpah bahkan berlebihan. Demikianlah,antara lain,argumentasi para aktivis lingkungan hidup di dunia barat.
Dalam tahun 1968 di AMerika Serikat diaadakan sebuah komperensi yg berjudul the careless technology (teknologi yg tak peduli)(Farvar &Milton,1973). Komperensi tsb merupakan kritik terhadap teknologi,terutama teknologi maju,yg sedang digunakan di negara berkembang. Walaupun keuntungan yg didapat dari teknologi tersebut diakui, namun apa yg dikemukakan dalam konperensi tsb boleh diakta hanyalah segi negatifnya saja. Risalah konperensi tsb yg ditulis oleh Commponer (1973),seorang pakar ekologi terkemuka pada waktu itu, berjudul On the meaningof ecological failures in international development (arti kegagalan ekologi dalam pembangunan nasional). Dengan jelas judul tersebut menunjukkan kegagalan. Commoner, antara lain menulis i) hampir semua proyek irigasi yg dilaporkan dalam konperensi ini telah diikuti oleh ledakan penyakit manusia atau hewan yg disebarkan melalui air; beberapa diantara ledakan penyakit itu bersifat malapetaka, ii) hamper semua introduksi pengendalian hama dgn pestisida di daerah pertanian baru telah mengakibatkan bahaya ekologi yg serius, misalnya ledakan hama baru karena hilangnya pemangsa hama tersebut oleh penyemprotan pestisida.
Read More …

Koagulasi merupakan proses destabilisasi muatan partikel koloid, suspended solid halus dengan penambahan koagulan disertai dengan pengadukan cepat untuk mendispersikan bahan kimia secara merata. Dalam suatu suspensi, koloid tidak mengendap (bersifat stabil) dan terpelihara dalam keadaan terdispersi, karena mempunyai gaya elektrostatis yang diperolehnya dari ionisasi bagian permukaan serta adsorpsi ion-ion dari larutan sekitar. Pada dasarnya koloid terbagi dua, yakni koloid hidrofilik yang bersifat mudah larut dalam air (soluble) dan koloid hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air (insoluble). Bila koagulan ditambahkan ke dalam air, reaksi yang terjadi antara lain adalah:
  • Pengurangan zeta potensial (potensial elektrostatis) hingga suatu titik di mana gaya van der walls dan agitasi yang diberikan menyebabkan partikel yang tidak stabil bergabung serta membentuk flok;
  • Agregasi partikel melalui rangkaian inter partikulat antara grup-grup reaktif pada koloid;
  • Penangkapan partikel koloid negatif oleh flok-flok hidroksida yang mengendap.
Read More …

Pengolahan air dilakukan untuk mengurangi konsentrasi zat seperti kandungan Fe, CO2 agresif, bakteri yang tinggi
Kandungan Fe diturunkan s.d  0,1 mg.liter (Fe yg tinggi dioksidasi & mengendap)
Langkah pengolahan
Diturunkan dgn sistem aerasi (pemberian udara) --> air diberi kontak dgn udaradimasukkan udara kemudian dilanjutkan dgn proses sedimentasi --> kadang dilanjutkan  dgn proses filtrasipenyaringan.
-    Kandungan CO2 diturunkan s.d 10 mg/liter; CO2 agresif diturunkan dgn sistem aerasi,kemudian dilanjutkan dgn pembubuhan kapur.
-    Kandungan Bakteri
Langkah Pengolahan
a.    Diturunkan dgn sistem desinfektan (Pengolahan dgn pemberian kaporitklorinasi
b.    Air diberi kontak dgn ozon unit kecil
c.    Dengan memasak
Adapun pengolahan secara lengkapnya adalah sebagai berikut
Read More …