DENDY PRIMANANDI 's BLOG


     
Alhamdulillah, kembali bisa sharing dengan teman-teman dan seluruh hadirin dalam acara Pemilihan Duta Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Tahun 2012 yang telah lalu.  Berikut adalah isi pidato dan pesan-pesan yang saya sampaikan :


Para tamu undangan, dan hadirin

       Permasalahan lingkugan merupakan isu yang terus terjadi dan berkembang hingga saat ini. Sejumlah upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak, namun masalah lingkungan masih seperti bola salju yang semakin membesar seiring bertambahnya waktu dan jumlah penduduk.
     Pemanasan global (global warming) telah menjadi isu sentral beberapa tahun belakangan ini. Hal ini merupakan fenomena peningkatan temperatur bumi dari tahun ke tahun akibat akumulasi gas polutan di atmosfir yang menyelimuti bumi. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, iklim akan terus berubah menjadi ekstrim, es di kutub mencair (melting ice) yg menyebabkan permukaan laut makin meninggi, pulau-pulau kecil akan tenggelam. . .menjadi pulau hantu, karena terdapat dalam peta tapi wujudnya tak tampak.
     Gas rumah kaca (green house effect) merupakan penyebab utama terjadinya peningkatan suhu bumi yg berasal dari aktifitas antropogenik seperti transportasi dan emisi dari pabrik2. Sejak zaman revolusi industri peningkatan suhu bumi dicegah semaksimal mungkin agar tidak melebihi 2oC dalam kurun waktu 100 tahun, karena dgn peningkatan suhu sebesar 5oC,akan mampu menyebabkan dislokasi pada dasar-dasar ekosistem terhadap peradaban dan ekonomi. Seperti matinya hutan tropis,mencairnya gletser, pengasaman laut yg cepat, menurunnya produktivitas pertanian, kematian terumbu karang, dlsbg.

    Heart of Borneo yg merupakan inisiatif 3 negara yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, dan Malaysia adalah upaya bersama menjaga detak jantung hutan Kalimantan sebagai kawasan dengan salah satu hutan hujan tropis terbaik di dunia. Hutan bagai pisau bermata dua. Bila dikelola baik, ia bisa mencegah dampak negatif pemanasan global. Sementara, bila rusak maka akan memperparah pemanasan global.
    Negara Indonesia sebagai negara berkembang berusaha mengembangkan pengalaman praktis tentang cara-cara negara memperoleh keuntungan dan mendukung rezim perubahan iklim- berkisar dari mekanisme yang dapat dilakukan untuk menyediakan insentif guna menghindari degradasi dan deforestasi hutan sampai model pertumbuhan karbon yg lebih rendah dan inisiatif yg mengkombinasikan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Zat pencemar udara seperti karbondioksida, sulfur oksida, nitrogen oksida, VOC, bahan radiaktif seperti radon, iodine, strontiom,plutonium,dsb...yg mampu merubah kualitas udara turun dr fungsi yg sharusnya.
     Berbicara mengenai masalah energi pasti akan meyangkut masalah lingkungan, karena pemakaian energi berdampak pada lingkungan. Namun demikian, janganlah dipandang bahwa isu-isu lingkungan dianggap akan hanya memperberat persaingan dunia usaha. Tingginya standar aturan lingkungan yang ditetapkan di beberapa Negara tidaklah mengurangi kemampuan bersaing perusahaan-perusahaan di Negara tersebut, bahkan berbagai aturan standar lingkungan yg sangat keras malah mendorong munculnya inovasi-inovasi baru bagi perusahaan untuk menciptakan produk-produk yg minim limbah dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya, yang kemudian memberikan dampak positif bagi efisiensi perusahaan dan lebih kuat bersaing secara international. secara garis besar penerapan  ekonomi hijau haruslah betul-betul mampu berperan besar pada lingkungan dan masyarakat. Mari kita ubah mindset kita, Lingkungan hidup itu bisa dijual..asalkan diatur dgn baik dan sistematis.
    Isu-isu lingkungan strategis yg terjadi di kalimantan selatan seperti konversi dan kerusakan lahan, kerusakan DAS, gambut dan rawa, kebakaran hutan dan lahan yg berpotensi menimbulkan adanya kabut asap seperti yg terjadi akhir2 ini, kemudian jg pencemaran dan kerusakan akibat aktivitas industri dan pertambangan yg tidak memperhatikan kaidah-kaidah lingkungan.
    Saat ini slogan “go green” sudah menggema dimana-mana, yg menunjukkan kepedulian akan lingkungan. Sudah seharusnya dari berbagai pihak baik pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mempu berperan dalam melindungi dan mengelola Lingkungan Hidup. Lalu bagaimana dengan kita? Apa yang dapat kita lakukan untuk mendukung terwujudnya ekonomi hijau? As individual..Sebagai individu, kita bisa membantu menyelamatkan bumi tanpa perlu melakukan hal-hal sulit. Kita cukup menerapkan sikap hidup hirau hijau dan mengubah perilaku hidup sehari-hari menjadi ramah lingkungan, seperti misalnya:
  • ·         Menerapkan sistem pengelolaan sampah dgn prinsip 3R. (reduce reuse recycle..mengurangi penggunaan plastik, mendaur ulang sampah. Perlu kita ketahui, penggunaan plastik degradable baik bio maupun oxo masih menimbulkan pro dan kontra. Plastik oxodegradable mengandung unsur seperti : logam kobalt, mangan, atau besi sbgai komponen adiktif yg mbantu proses pemecahan plastik. Monomer plastik tersebut bisa memicu timbulnya kanker seperti vinyl klorida, stiren, ataupun acrilon. Di satu sisi plastik oxodegradable mampu mempercepat penguraian, namun di sisi lain bisa menimbulkan potensi bahaya yang baru. 
  •  Menghemat persediaan air. Menampung air bekas cucian beras dan tetesan AC misalnya untuk menyiram tanaman. Kemudian membuat tempat pengumpul air hujan agar dapat digunakan kembali untuk menyiram tanaman, mencuci motor, dsb. Di negara matahari yaitu negeri Jepang, sudah bnyak diterapkan berbagai teknologi sederhana dlm memanfaatkan air hujan oleh suatu tim yg bernama Raindrops. 
  •  Menggunakan shower ketimbang gayung, karena dapat menghemat volume air yang terpakai untuk mandi 
  •  Menonaktifkan peralatan elektronik yang tidak terpakai.
      Hal yg nampak kecil yg dilakukan oleh seorang manusia,akan menjadi besar apabila dilakukan secara terus menerus dan bersama-sama.
     Mudah2an Duta lingkungan hidup yg terpilih ini nantinya merupakan figur yg dapat menyampaikan pesan2 lingkungan secara efektif terutama sebagai juru bicara pemerintah yg mampu memberikan pemahaman tentang isu lingkungan dan memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi serta kualitas lingkungan hidup dlm kehidupan sehari2. Dengan slogan brain, beauty, and behaviour of Environment, diharapkan para duta ini menjadi pionir atau agen perubahan khususnya lingkungan hidup di kota Banjarmasin. Agenda kegiatan akhir tahun ini kita akan melaksanakan program binaan pada suatu desa dimana para duta akan berperan sebagai informator pada mereka serta mencontohkan pengelolaan sistem sampah berbasis masyarakat dan juga  sistem lubang resapan (biopori). Kita harapkan desa ini akan menjadi pionir bagi desa2 lainnya.Kemudian agenda2 yg telah dijalankan sebelumnya seperti gerakan penanaman pohon, bersih2 sungai, penyuluhan pada masyarakat utk slalu menggunakan sepeda agar mengurangi emisi polutan di udara, bersih2 sungai, sampai mengadakan seminar nasional akan terus dilanjutkan oleh para calon2 duta2 ini nantinya.
    Masyarakat jgn hanya bisa menyalahkan pemerintah sepenuhnya, tp cobalah kita bercermin pada diri sendiri, tanya pada diri kita msg2..masihkah kita suka buang smpah di smbarang tempat ??? kdg sering kta lihat, pra pengendara mobil mbuang smpah bgitu sja di jalanan dr jendela mobil, kemudian para pejalan kaki membuang bungkus sisa makanan di smbarang tmpat, pdahal jelas2 tmpat sampah mungkin hanya krg lebih 3-4 meter sja dohadapannya. Mungkin nampaknya spele cmn smpah kecil, tp jika semua penduduk spti itu, maka siap2 saja Banjarmasin akan mendapat julukan kota Banjir. Smoga hal ini tdk akan pernah terjadi.
     
Menyelamatkan bumi bukanlah hal yang sulit: modalnya hanya hati yang tulus dan niat yang kuat untuk menjaga kelestariannya.  





 Speech and Message of Regarding Environmental Issues That Have Been Very Crucial and Urgential





      Of environmental problems is an issue that continues to occur and flourish to this day. A number of attempts have been made by various parties, but still environmental issues such as snowball is growing exponentially with time and population.
    Global warming (global warming) has become a central issue in recent years. This is a phenomenon of the earth's temperature increases from year to year due to the accumulation of pollutant gases in the atmosphere that surrounds the earth. If the temperature increases continue, climate change will continue to be extreme, polar ice melting (melting ice) which causes rising sea levels rise, small islands will sink. . . Become a ghost island, as contained in the map but his form is not visible.
    GHG (green house effect) is the main cause of increase in global temperatures derived from anthropogenic activities such as transportation and emissions from pabrik2. Since the industrial revolution, prevented an increase in global temperatures as much as possible so as not to exceed 2 ° C over a period of 100 years, because with the increase in temperature of 5 ° C, would be able to cause the dislocation to the basics of civilization and economic ecosystem. Such as the death of tropical forests, melting glaciers, ocean acidification that rapidly, declining agricultural productivity, the death of coral reefs, etc.
      Heart of Borneo initiative which is 3 countries namely Brunei Darussalam, Indonesia, and Malaysia is a joint effort keeping the heart rate as a region of Borneo jungle with one of the best rainforest in the world. Forest like a double-edged sword. If managed well, it can prevent the negative effects of global warming. While, if damaged it will exacerbate global warming.
      Indonesia as a developing country trying to develop practical experience about the ways countries have benefited and support climate-change regime range from mechanisms that can be done to provide incentives to avoid deforestation and forest degradation to carbon growth models and initiatives that lower that combines adaptation and mitigation of climate change.
Air pollutants such as carbon dioxide, sulfur oxides, nitrogen oxides, VOCs, radiaktif materials such as radon, iodine, strontiom, plutonium, etc that could change air quality down dr who sharusnya function.
      Talking about energy issues will surely arise of environmental problems, because the environmental impact of energy consumption. However, do not be seen that the environmental issues considered will only aggravate the competitive world of business. The high standards set environmental rules in some countries did not reduce the ability of firms to compete in the state, even the standard rules which are very harsh environment encourages the emergence of new innovations for companies to create products that minimal waste and efficiency in resource use power, which is then a positive impact on efficiency and stronger companies compete internationally. outline the implementation of a green economy must be really able to capitalize on the environment and society. Let's change our mindset, environment .. as long as it could be sold out well organized and systematic.
  •  Implement waste management system with the 3R principles. (Reduce reuse recycle .. reduce the use of plastic, recycle waste. Need to know, using both bio-degradable plastics and oxo still raises the pros and cons. Plastics oxodegradable contains elements such as: metal cobalt, manganese, or iron sbgai addictive component that processes mbantu plastic solution. monomer plastics could lead to cancer such as vinyl chloride, styrene, or acrilon. oxodegradable On one side is able to accelerate the decomposition of the plastic, but on the other hand could lead to potential new hazards.
  • Turn off unused electronic equipment. 
  • Use a shower instead of a scoop, because it can save the volume of water used for bathing 

    Which seems a small thing done by a human, would be great if done continuously and together.

           Hopefully environmental ambassador who was later elected a figure who can deliver effective environmental pesan2 especially as the government spokesman who is able to provide an understanding of environmental issues and have an important role in economic development and environmental quality of life within every days life. With the slogan of brain, beauty, and behavior of Environment, the ambassador is expected to be a pioneer or agent of environmental change especially in the city of Banjarmasin. Agenda of activities later this year we will implement a program built on the village where the ambassadors will act as Informator on them and exemplifies community-based waste management systems and leach pit system (biopori). We hope this will be a pioneer village for another villages. Then next agendas who had previously run as tree planting, cleans up rivers, outreach to the community for use bicycles to reduce emissions of pollutants in the air, cleans up river, to hold a national seminar will be continued  by the candidates ambassadors is later.
    Communities do not just blame the government entirely, but we try to reflect on ourselves, ask ourselves each .. are we still like to dispose of litter??? Sometimes we often see, the motorist just throw garbage on the streets from the car window, then the pedestrians throw wrap leftovers in any place, but obviously trash probably only about 3-4 meters in front of him. It may seem trivial rubbish cuman small, but if all the people like it, then get ready for the title of city Banjarmasin Flooding. Hopefully this will never happen.Communities do not just blame the government entirely, but we try to reflect on ourselves, ask ourselves each .. are we still like to dispose of litter??? Sometimes we often see, the motorist just throw garbage on the streets from the car window, then the pedestrians throw wrap leftovers in any place, but obviously trash probably only about 3-4 meters in front of him. It may seem trivial rubbish cuman small, but if all the people like it, then get ready for the title of city Banjarmasin Flooding. Hopefully this will never happen.

     
     
Gallery :




 

Leave a Reply