Anda berangkat kerja di pagi hari, kemudian sarapan di kedai kopi dengan menu sepotong roti dan secangkir kopi. Barangkali tak pernah terpikir dalam benak anda bagaimana dampak roti dan kopi tersebut terhadap lingkungan. “Ah, itu kan hanya sarapan-- hal  sepele  di antara seabrek kesibukan,” begitu mungkin pikir anda. Atau, anda pulang kerja di sore hari, kemudian mandi berlama-lama untuk mengusir penat. Mungkin tak pernah terpikir pula bagaimana pengaruh hal tersebut pada planet iini. Berapa banyak konsumsi energy (listrik dan air) yang habis akibat aktivitas anda tersebut? Soalnya sudah kebiasaan, “ bias jadi itulah alasan anda.

Di kantor maupun tempat kerja lainnya, kita terbiasa menggunakan printer untuk mencetak dokumen, menelepon, dan melakukan beberapa aktivitas lainnya. Jarang kita berpikir bahwa segala tindakan kita, yang sering kita anggap  hanya kebiasaan rutin, ternyata berdampak besar pada lingkungan.

Meskipun demam “go green” tengah melanda, masih ada saja sebagian orang yang menganggap isu ini hanya sebatas slogan yang diciptakan oleh para aktivis lingkungan. Implementasinyapun baru sebatas pada upaya-upaya seperti menghemat air, mematikan lampu, beralih mengkonsumsi makanan organic, mendaur ulang, dan sebagainya tanpa memahami lebih jauh gambaran besar tentang bagaimana perilaku kita sehari-hari dapat memengaruhi keselamatan bumi. Yang lebih buruk, masih ada sebagian kita yang ber[ikir bahwa “go green” hanya merupakan suatu tren yang akan menghilang dengan sendirinya begitu ada slogan lain yang lebih menggebrak.

Itulah realitas yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Kia mengkonsumsi begitu banyak energi setiap hari tanpa berpikir bahwa sekecil apapun upaya untuk menghematnya akan berdampak positif—tidak hanya bagi bumi tapi juga bagi keuangan kita. Akan sangat bijak bila kita mulai berhemat, yaitu memikirkan berapa penggunaan energy untuk setiap aktivitas yang kita lakukan dan bagaimana kita dapat mengganti energi yang terpakai dengan “green energy”. Misalnya, bila anda menyukai kopi merek tertentu dan biasa mengkonsumsi kopi di kedai tersebut, menghemat kertas tagihan, dan lain sebagainya. Atau, bila anda senang mandi berlama-lama, mengapa tidak mencari solar water heating atau tankless water heaters untuk menghemat energy yang terpakai akibat pemanasan air?

Banyak sekali cara yang dapat kita lakukan untuk menyelamatakan bumi hanya dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan sederhana dalam beragam aktivitas harian kita. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas, coba tulis di selembar kertas apa saja aktivitas harian anda yang masih kurang bijaksana sehingga perlu diubah ke perilaku yang lebih hemat, baik hemat energy maupun biaya.