DENDY PRIMANANDI 's BLOG



Dalam rangkaian acara memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diadakan tanggal 5 Juni kemarin, acara busana daur ulang yang dipelopori oleh temen2 GAA (Green Ambassador Association) Banjarmasin kemarin cukup meriah dan sukses. Dengan kegiatan tersebut diharapkan masyarakat akan lebih memahami dan lebih peduli lagi mengenai masalah limbah khususnya sampah Anorganik (sampah yang sulit diuraikan) yang mana limbah ini akan mencemari lingkungan dengan kandungan toksiknya serta menambah kapasitas TPA (tempat Pengolahan Akhir) Sampah. Dengan sedikit kreativitas, permasalahan untuk sampah Anorganik tersebut dapat dengan mudah dicari solusinya dengan dibuat barang2 kerajinan, busana, hiasan, dsb. Aksi yang kami lakukan ini adalah merupakan sebuah Aksi Kampanye Sosial (Social Campaign Action) mengenai pengurangan limbah sulit urai seperti plastik, kain bekas, kaleng, botol minuman, dsb. Masyarakat itu sebenarnya sangat respect terhadap lingkungan, hanya saja mereka belum tahu lebih pasti bagaimana cara mengelolanya. Sekali lagi kita semua berharap, dengan keinginan yang kuat dari diri sendiri, dengan sedikit langkah kecil tapi dilakukan terus menerus, bukanlah tidak mungkin LINGKUNGAN yang bersih dan sehat akan kita dapatkan serta bumi tempat tinggal kita akan selalu lestari.

Dalam kegiatan kali ini aksi kampanye sosial yang dilakukan adalah bagi masyarakat yang menukarkan 5 buah kantung plastik bekas, akan mendapatkan Goodie Bag menarik dari Hilo (Nutrifood).



Berikut adalah liputan media yang saya kutip dari situs pasti.co.id (Media berita online):
BANJARMASIN,PASTI@- Fashion contest dengan pakaian yang trendi & model yang up to date mungkin sudah biasa anda lihat, tapi pernahkah terbayang di benak anda ada acara fashion contest dari pakaian yang terbuat dari sampah/limbah bekas?
Ya, inilah yang terjadi di tepian siring sungai Martapura, kemarin sore (8/6). Green Ambassador Association yang berada dibawah naungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Banjarmasin mengadakan Greentainment 2013, dengan mengusung Recycling Fashion Contest (RFC) sebagai acara utama. Kontes ini dibagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori A untuk umur 3 – 13 tahun dan kategori B umur 14 – 23 tahun.
Acara dibuka dengan pelepasan burung Merpati oleh Kepala BLH Kota Banjarmasin, Drs. H. Hamdi dan Hegas Wahyu Hidayat, mantan direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Dalam sambutannya, Drs.H. Hamdi mengatakan acara ini adalah bentuk implementasi terhadap kepedulian lingkungan. Ia juga menambahkan, tahun depan kontes serupa akan dikembangkan lebih luas karena melihat antusiasme peserta yang cukup tinggi.
‘Bagi para juara akan ditampilkan kembali di depan Menteri Lingkungan Hidup yang rencananya akan datang pada tanggal 1 juni mendatang, ” ujarnya untuk memacu semangat para peserta kontes.
Rani, salah satu orang tua peserta mengatakan acara ini sangat bagus untuk mengasah kreatifitas sekaligus memanfaatkan limbah bekas yang tidak terpakai.
“Anak saya juga dilibatkan dalam proses pembuatannya, sehingga dia lebih antusias untuk mengikuti kontes ini, ” tambah ibu satu anak ini.
Ditemui di sela-sela acara, ketua panitia Greentainment 2013, Arafat Al Halli mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan kontes ini jauh-jauh hari sebelumnya untuk memperingati hari bumi yang jatuh pada 20 April lalu. Namun, karena waktu yang sempit sehingga ditunda menjadi bulan juni sekaligus memperingati hari lingkungan hidup sedunia.
“Hari lingkungan hidup biasanya cuma diperingati dengan penanaman pohon dan bersih-bersih sampah, kita disini ingin mengkampanyekan go green tapi dengan konsep yang menghibur, makanya dinamakan Banjarmasin Greentainment 2013, ” ujarnya.
“Saya sangat mengapresiasi masyarakat yang antusias dengan acara ini dan bukan tidak mungkin acara serupa diadakan kembali tahun depan dengan mengusung konsep festival jalanan seperti Jember Fashion Carnaval, ” jelasnya.
Ia juga menghimbau dalam momentum meperingati hari lingkungan hidup kali ini, masyarakat supaya lebih peduli terhadap lingkungannya. Sesuai tema acara “ubah pola perilaku dan konsumsi” masyarakat diharapkan bisa memanfatkan limbah sampah yang biasanya dibuang begitu saja. Karena menurutnya, kesadaran masyarakat masih sangat kurang, terbukti dari bertumpuknya jumlah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Kalau masyarakat bisa menerapkan pola 3R (Reduce, Reuse & Recycle) pasti volume sampah yang sampai di TPA bisa semakin berkurang.  ” tambahnya.
Selain fashion contest, acara ini juga dimeriahkan oleh pembacaan puisi dan pertunjukan perkusi oleh Borneo Lady Percussion (BLP).
Penulis : Angga


Galeri :


Peragaan Busana Daur Ulang yang diikuti Peserta dengan kategori A (5-12 tahun) dan kategori B (13-18)
Salah satu peserta yang memeragakan Busana Daur Ulang berupa spanduk bekas dan daun-daunan kering
Dari kiri-kanan: Juri Pakar Kerajinan Daur Ulang, Kepala BLH Kota Banjarmasin, dan Mantan Direktur Walhi Pusat
Sambutan Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Banjarmasin sekaligus membuka acara Greeentainment Festival 2013
Salah satu komunitas di Banjarmasin "Borneo Lady Percussion" yang turut memeriahkan acara dengan menabuhi barang bekas





One Response so far.

Leave a Reply