DENDY PRIMANANDI 's BLOG

      Tak disangka dan tak didugam sepertinya kok dari industri ternak saja jadi penyebab paling besar dalam kontribusinya pada efek rumah kaca yaa..hmm
      Selidik punya selidik, ternyata dari peternakan ini yang berkontribusi pada efek rumah kaca adalah dari emisi metana yang berasal dari kotoran ternak sampai pada proses produksi daging hewan itu sendiri.
Bayangkan kenyataan ini, ternyata penghasil utama emisi gas berbahaya yang mengancam kehidupan planet kita saat ini bukanlah mobil, sepeda motor, ataupun truk dan bis dengan polusinya yang bikin jengkel. Sesuatu yang nampak bahaya itu ternyuataa datang dari sesuatu yang nampak sederhana dan tidak berdaya, serta nampak lezat di meja makan kita, yaitu DAGING !!
      Kayaknya berlebihan banget ya anggapan seperti ini. Tapi ketahuilah laporan dari penelitian ini gak asala-asalan dibuat oleh sekelompok ilmuwan paranoid atau semacamnya, namun memang dirilis langsung oleh PBB melalui FAO (Food Agriculture Organization-Organisasi Pangan dan Pertanian).
       Mungkin sulit ya dibayangkan, gimana bisa dari seekor anak ayam yang terlahir dari telurnya yang begitu rapuh dan terlihat begitu kecil bisa memberikan pengaruh pada planet ini ?!!..Ya jawabannya adalah pada jumlah mereka yang luar biasa banyak.

     Hewan-hewan sembelihan, maksud saya hewan-hewan seperti sapi adalah polutan metana yang signifikan. Sapi secara almiah akan melepaskan metana dari dalam perutnya selama proses mencerna makanan (kita kenak dengan istilah sendawa-ato glegekan kata orang jawa). Dan miliaran hewan-hewan ternak di seluruh dunia setiap harinya melakukan proses ini yang akhirnya menjadi polutan gas rumah kaca. Tidak kurang dari 100 milyar ton metana dihasilkan sektor peternakan setiap tahunnya.
      Memangnya seberapa banyak kotoran ternak yang ada ? Di Amrik aja, hewan ternak menghasilkan gak kurang dari 39,5 ton kotoran perdetik. Wuihhh...! Gimana kalo dari sluruh kotoran hewan ternak yang ada di dunia ya ckckckk... Tentunya gak bakalan seluruhnya dari kotoran ternak tersebut dapat diproses/daur ulang menjadi pupuk atau hal-hal berguna lainnya. Ujung-ujungnya, akan dibuang juga ke sungai atau tempat-tempat lain yang akan meracuni tanah sekitarnya.
     Di Amerika Serikat saja menjagal tidak kurang dari 10 milyar hewan darat setiap tahunnya (belum termasuk ikan dan hewan laut lainnya). Bayangkan berapa banyak jumlahnya bila digabungkan dengan seluruh dunia.
      Kita harus berfokus pada 3 alasan mengapa industri ternak adalah penyebab utama pemanasan global...
Pertama, ternak adalah penyebab utama emisi metana dari kegiatan manusia dan metana bukan hanya memiliki kemampuan 72 kali dalam menyerap panas saja, gas itu juga berusia lebih pendek. Ini berarti bahwa gas itu akan meninggalkan atmosfer jauh lebih cepat daripada CO2, hanya dalam waktu satu dasawarsa dibandingkan dengan waktu ribuan tahun untuk CO2. Oleh sebab itu, mengurangi besar-besaran emisi metana dengan mengurangi ataupun merubah pola penangkaran ternak adalah cara tercepat untuk mendinginkan planet ini.
     Kedua, polutan yang dikenal sebagai aerosol, yang telah kita ketahui, atau partikel yang dilepaskan bersama dengan CO2 dari pembakaran BBM, ternyata memiliki efek mendinginkan. Beberapa ilmuwan berkata hal itu kurang lebih mengimbangi efek pemanasan CO2. Oleh sebab itu , kebanyakan dari pemanasan yang kita alami sebenarnya mungkin adalah akibat dari metana. Faktanya itu diakibatkan metana, dan sumber nomor satu metana yaitu..lagi-lagi peternakan hewan.
     Ketiga, para ilmuwan NASA sedang menaruh perhatian lebih banyak kepada sumber paling serius lainnya terhadap pemanasan global-yaitu, karbon hitam. Sebelumnya, pengertian tentang karbon hitam ini adalah materi partikel yang dikenal sebagai JELAGA, dan partikel ini 680 kali lebih menyerap panas daripada CO2. Karbon hitam mendarat diatas es antartika, menyerap panas matahari dan mempercepat pencairan es. Mayoritas partikel karbon hitam di Antartika berasal dari hutan hujan Amerika Selatan yang dibakar untuk industri peternakan.
      Untuk lebih mudahnya kita membayangkan bagaimana sektor peternakan bisa menghasilkan emisi yang begitu besar, kita lihat saja beberapa poin berikut ini:
  1. Pemeliharaan hewan ternak perlu energi listrik buat mendukung peralatannya, mulai dari penghangatan, mesin potong, dll. Salah satu inefisiensi listrik terbesar adalah dari mesin-mesin pendingin untuk penyimpanan daging
  2. Transportasi yang digunakan untuk mengangkut ternak dan makanan ternak mnghasilkan emisi karbon yang signifikan.
  3. Petenakan membutuhkan lahan yang tidak sedikit. Demi pembukaan lahan peternakan, banyak hutan yang dijadikan korban.
      Sekarang kita mulai beranjak, kita harus secara mendesak menangani metana dan karbon hitam, keduanya adalah hasil dari industri daging. Dengan segera kita harus mengatasinya. Kita berharap agar para pemimpin yang arif akan mengurangi atau merubah pola praktik daging yang merupakan penghantar utama kepada titik tanpa balik saat ini. Jika tidak, semua upaya lain untuk dekarbonisasi perekonomian kita mungkin menjadi batal, atau tidak pernah berkesempatan untuk terwujudkan terlebih dahulu.

Categories:

Leave a Reply