Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon |
Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon yang dicanangkan oleh Bapak Presiden kita SBY telah disebarluaskan ke seluruh kota dan kabupaten di Indonesia. Gerakan Penanaman ini merupakan program dalam rangka mendukung "Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim" serta menjaga kawasan dalam memenuhi resapan air.
Tahukah kita apa fungsi dari pohon-pohon tersebut, bukankah sudah semestinya baik tanaman ataupun pohon itu berfungsi sebagai penyerap karbon dan suplai oksigen ?! Memangnya apa sih kelebihan pohon-pohon tersebut ?!
Nanem pohon untuk mengurangi dampak “pemanasan global”..? SUPER EFEKTIF! Kita lihat disini bukan kuantitas pohon yang ditanam, tapi kualitas dan maintenance dari penanaman pohon itu sendiri. Misalnya, mau jalanan adem tapi nanemnya pohon pisang, yang ada malah jadi nambah macett jalanannya, soalnya orang-orang pada berebut tuh pada mau metik pisangnya hehehe. . . :D Nah tapi kalo misalnya dijalan besar (khususnya perkotaan) mau ditanem pohon, tanemlah pohon-pohon yang emang banyak manfaatnya seperti pohon-pohon ini.
Kita mulai dari pohon Trembesi dulu. Nama latin dari pohon ini adalah Samanea Saman dimana pohon ini mampu hidup sampai ratusan tahun. Tingginya dapat mencapai 35 meter. Bentuknya yang berkanopi seperti payung kerap menjadi peneduh di halaman sebuah bangunan. Nggak heran kan, kalau kita lagi kunjungan wisata ke Istana Negara, suasananya begitu teduh dan asri.
Trembesi yang menghisap CO2 berton-ton dalam setahun. Menurut penelitian Endes N.Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida dalam setahun. Penyerapan ini bahkan lebih banyak dari dua kali lipat dari bambu yang menyerap karbondioksida 12 ton per tahun. Apalagi, dibandingkan beringin yang “hanya” menyerap 500kg karbondioksida. Itu baru satu pohon loh! Gimana kalau banyak pohon..mantapp kan jadinyaa (Rain Tree). Pohon ini aslinya hidup di Amerika Selatan dan sekarang secara natural juga hidup dalam cuaca tropis. Secara natural bisa mencapai pertumbuhan sampai ketinggian 25 meter. Disebut Rain Tree karen aair yang sering menetes dari tajuknya yang disebabkan kemmapuannya menyerap air tanah yang kuat. Daunnya juga sangat sensitif terhadap cahaya dan menutup secara bersamaan dalam cuaca mendung (ataupin gelap) sehingga air hujan dapat menyentuh tanah langsung melewati lebatnya kanopi pohon ini. Rerumputan juga berwarna lebih hijau dibawah pohon hujan dibandingkan dengan rerumputan disekelilingnya.
Disamping semua keunggulan pohon trembesi tersebut, masih ada pro kontra terhadap penanamannya. Yang pertama karena kemampuan pohon trembesi menyerap air tanah yang sangat kuat sehingga ditakutkan malah akan mengurangi ketersediaan air tanah. Yang kedua karena tanaman yang hidup dibawah pohon trembesi tidak akan dapat bertahan karena perindang yang cukup lebat sehingga tanaman dibawahnya tidak akan mendapat cahaya matahari yang cukup
Pohon berikutnya adalah Angsana dengan nama latin Pterocarpus indicus Willd. Sama dengan pohon Trembesi, pohon angsana juga berfungsi sebagai peneduh yang ditanam di pinggir-pinggir jalan kota, disamping dapat berfungsi sebagai tanaman obat yang dapat mengobati penyakit diare dan bisul.
Kalau menurut saya, asalkan pohon ini tidak ditanam secara membabi buta dan memperhatikan keragaman hayati daerah setempat maka pohon trembesi ini akan menjadi sangat bermanfaat dan memperindah pemandangan jalan-jalan kota.
Ciri Kegiatan penanaman pohon harus terus diterapkan oleh seluruh kota di Indonesia sesuai dengan “Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon” yang telah dicanangkan oleh Presiden SBY, “One Man One Three”.
Tahukah kita apa fungsi dari pohon-pohon tersebut, bukankah sudah semestinya baik tanaman ataupun pohon itu berfungsi sebagai penyerap karbon dan suplai oksigen ?! Memangnya apa sih kelebihan pohon-pohon tersebut ?!
Nanem pohon untuk mengurangi dampak “pemanasan global”..? SUPER EFEKTIF! Kita lihat disini bukan kuantitas pohon yang ditanam, tapi kualitas dan maintenance dari penanaman pohon itu sendiri. Misalnya, mau jalanan adem tapi nanemnya pohon pisang, yang ada malah jadi nambah macett jalanannya, soalnya orang-orang pada berebut tuh pada mau metik pisangnya hehehe. . . :D Nah tapi kalo misalnya dijalan besar (khususnya perkotaan) mau ditanem pohon, tanemlah pohon-pohon yang emang banyak manfaatnya seperti pohon-pohon ini.
Kita mulai dari pohon Trembesi dulu. Nama latin dari pohon ini adalah Samanea Saman dimana pohon ini mampu hidup sampai ratusan tahun. Tingginya dapat mencapai 35 meter. Bentuknya yang berkanopi seperti payung kerap menjadi peneduh di halaman sebuah bangunan. Nggak heran kan, kalau kita lagi kunjungan wisata ke Istana Negara, suasananya begitu teduh dan asri.
Trembesi yang menghisap CO2 berton-ton dalam setahun. Menurut penelitian Endes N.Dahlan, Dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang trembesi mampu menyerap 28,5 ton karbondioksida dalam setahun. Penyerapan ini bahkan lebih banyak dari dua kali lipat dari bambu yang menyerap karbondioksida 12 ton per tahun. Apalagi, dibandingkan beringin yang “hanya” menyerap 500kg karbondioksida. Itu baru satu pohon loh! Gimana kalau banyak pohon..mantapp kan jadinyaa (Rain Tree). Pohon ini aslinya hidup di Amerika Selatan dan sekarang secara natural juga hidup dalam cuaca tropis. Secara natural bisa mencapai pertumbuhan sampai ketinggian 25 meter. Disebut Rain Tree karen aair yang sering menetes dari tajuknya yang disebabkan kemmapuannya menyerap air tanah yang kuat. Daunnya juga sangat sensitif terhadap cahaya dan menutup secara bersamaan dalam cuaca mendung (ataupin gelap) sehingga air hujan dapat menyentuh tanah langsung melewati lebatnya kanopi pohon ini. Rerumputan juga berwarna lebih hijau dibawah pohon hujan dibandingkan dengan rerumputan disekelilingnya.
Disamping semua keunggulan pohon trembesi tersebut, masih ada pro kontra terhadap penanamannya. Yang pertama karena kemampuan pohon trembesi menyerap air tanah yang sangat kuat sehingga ditakutkan malah akan mengurangi ketersediaan air tanah. Yang kedua karena tanaman yang hidup dibawah pohon trembesi tidak akan dapat bertahan karena perindang yang cukup lebat sehingga tanaman dibawahnya tidak akan mendapat cahaya matahari yang cukup
Pohon berikutnya adalah Angsana dengan nama latin Pterocarpus indicus Willd. Sama dengan pohon Trembesi, pohon angsana juga berfungsi sebagai peneduh yang ditanam di pinggir-pinggir jalan kota, disamping dapat berfungsi sebagai tanaman obat yang dapat mengobati penyakit diare dan bisul.
Kalau menurut saya, asalkan pohon ini tidak ditanam secara membabi buta dan memperhatikan keragaman hayati daerah setempat maka pohon trembesi ini akan menjadi sangat bermanfaat dan memperindah pemandangan jalan-jalan kota.
Ciri Kegiatan penanaman pohon harus terus diterapkan oleh seluruh kota di Indonesia sesuai dengan “Gerakan Penanaman 1 Milyar Pohon” yang telah dicanangkan oleh Presiden SBY, “One Man One Three”.
Pohon Angsana |
Coz we love earth we plant the tree |
Pohon Trembesi |
Pohon Trembesi |
Pohon Angsana |